Mengenal Suku yang Mendiami Labuan Bajo

Mengenal Suku yang Mendiami Labuan Bajo

Mendengar nama Labuan Bajo, mungkin tidak asing lagi terdengar di telinga anda terutama bagi anda yang suka traveling. Pikiran anda ketika mendengar nama tentang Labuan Bajo pasti akan mengarah ke keindahan bahari dan Taman Nasional Pulau Komodo. Nama Labuan Bajo memang mendunia semenjak Taman Nasional Pulau Komodo menang New 7 Wonders pada tahun 2011.

Sebelumnya pada tahun 1991 Taman Nasional Pulau Komodo diterima sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Kemudian pada tanggal 11 November 2011 diumumkan pemenang New 7 Wonders salah satu dari New 7 Wonders adalah Taman Nasional Pulau Komodo. Sedangkan 6 diantaranya meliputi Hutan Amazon, Teluk Halong, Air Terjun Iguazu, Pulau Jeju, Sungai Bawah Tanah Puerto Princesa, dan Table Mountain.

Labuan Bajo Juga Dijuluki Seribu Matahari Terbenam, Sumber: Instagram/@_dahayu_

Tahukah anda dibalik keindahan alam Labuan Bajo dan Taman Nasional Pulau Komodo yang mendunia, ternyata Labuan Bajo didiami oleh 4 Suku yang berbeda. Apa saja keempat Suku tersebut, berikut kami berikan ulasannya untuk anda.

4 Suku di Labuan Bajo    

Suku di Labuan Bajo tidak hanya 4 namun lebih dari itu. Akan tetapi ada 4 Suku yang mendiami Labuan Bajo dari sejak jaman dulu. Empat Suku tersebut meliputi Suku Manggarai, Suku Bajo, Suku Mbojo, dan Suku Bugis. Kempat Suku yang mendiami Labuan Bajo tersebut sudah ada semenjak Indonesia belum merdeka.

Suku Bajo dan Suku Bugis merupakan Suku yang mendiami Labuan Bajo ketika Kesultanan Gowa memiliki wilayah kekuasaan hingga ke Pulau Flores. Seperti yang diketahui bahwa Suku Bajo dan Suku Bugis merupakan Suku asli yang berasal dari Gowa, Sulawesi Selatan. Karena Kesultanan Gowa memiliki wilayah kekuasaan hingga ke Pulau Flores bagian barat yang merupakan wilayah dari Labuan Bajo saat ini, maka secara tidak langsung Suku Bajo dan Suku Bugis juga mendiami daerah tersebut.

Suku Mbojo mendiami Labuan Bajo karena Kesultanan Bima juga pernah memiliki wilayah kekuasaan hingga ke Pulau Flores. Sehingga tidak heran banyak orang di Pulau Flores salah satunya di Labuan Bajo bisa berkomunikasi menggunakan bahasa Suku Mbojo (Bima) hingga saat ini. Sedangkan Suku Manggarai merupakan Suku asli daerah wilayah daratan bagian barat Flores yang menjadi lokasi Labuan Bajo saat ini.

Dermaga Kayu Labuan Bajo, Unsplash/@cavespider

Lokasi Labuan Bajo

Labuan Bajo berada pada lokasi yang sangat strategis karena merupakan pintu masuk ke Provinsi Nusa Tenggara Timur jalur laut lingkar nasional dengan rute dari Surabaya โ€“ Bali โ€“ Bima โ€“ Labuan Bajo dan sebaliknya. Selain itu, Bima โ€“ Labuan Bajo โ€“ Makassar dan sebaliknya. Serta Bima โ€“ Labuan Bajo dan sebaliknya. Bagi anda yang ingin beriwisata dari Lombok lanjut ke Komodo bisa menyewa open trip Lombok ke Komodo.

Labuan Bajo terletak di Pulau Flores bagian barat daya. Secara administratif Labuan Bajo adalah sebuah kelurahan atau setingkat desa yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Labuan Bajo menjadi Ibukota dari Kecamatan Komodo dan Kabupaten Manggarai Barat.

View Labuan Bajo cocok sekali buat anda yang ingin melakukan endorsement berbagai produk khususnya produk fashion. Karena pemandangan alam Labuan Bajo sangat interesting. Hampir disetiap titik di Labuan Bajo menyuguhkan keindahan tersendiri, apalagi dari atas bukit Labuan Bajo atau dibibir pantai. Namun sebelum itu, anda harus mengetahui apa itu endorsement.

Bahasa yang Digunakan 4 Suku di Labuan Bajo

Suku Manggarai, Suku Bajo, Suku Bugis, dan Suku Mbojo menggunakan bahasa keseharian yang berbeda-beda. Bahasa dari 4 Suku tersebut cukup jauh berbeda dari kosa kata yang digunakan. Namun, karena di Labuan Bajo mayoritas didiami oleh 4 Suku besar tersebut sehingga Masyarakat Labuan Bajo tidak asing lagi berkomunikasi dengan bahasa dari ke 4 Suku tersebut.

Kelurahan Pesisir Labuan Bajo, Sumber: Instagram/@richardsamuel888

Uniknya, tidak jarang dari Masyarakat Labuan Bajo bisa berkomunikasi menggunakan 4 bahasa Suku Manggarai, Suku Bajo, Suku Bugis, dan Suku Mbojo. Memang ini terdengar unik ya? Karena bisa dibayangkan Masyarakat di Labuan Bajo bisa menggunakan bahasa dari Suku Manggarai, Suku Bajo, Suku Bugis, dan Suku Mbojo dalam kesehariannya.

Sehingga tidak heran apabila banyak wisatawan dari Gowa dan Bima yang beriwasata ke Labuan Bajo dapat berbaur cepat dengan Masyarakat di Labuan Bajo karena bahasa yang digunakan Masyarakat Labuan Bajo ada bahasa dari 4 Suku tersebut.

Nama Labuan Bajo

Pernah nggak sih anda bertanya kok bisa diberi nama Labuan Bajo sedangkan secara administratif masuk dalam wilayah daratan Pulau Flores, Kabupaten Manggarai Barat. Nama Labuan Bajo diambil dari nama Labuan dan Bajo. Kata Labuan diambil dari pelabuhan, karena wilayah Labuan Bajo yang menjadi tempat berlabuh kapal besar atau kecil ketika masuk ke provinsi Nusa Tenggara Timur jalur laut, sehingga lama kelamaan lazim disebut menjadi Labuan.

View Pelabuhan Labuan Bajo, Sumber: Instagram/@ikadikadik

Sedangkan Bajo diambil dari nama Suku Bajo. Suku Bajo sendiri dikenal dengan Suku pesisir yang biasa tinggal dan hidup di atas perahu atau rumah panggung yang dibuat diatas laut kemudian bertahan hidup dengan menangkap ikan dari berbagai perairan. Dari sinilah lahir kuliner khas Labuan Bajo Ikan Kuah Asam yang nikmat, apalagi menggunkan ikan yang segar.

Wilayah yang Didiami 4 Suku di Labuan Bajo

Suku Manggarai, Suku Bajo, Suku Bugis, dan Suku Mbojo sudah dari lama hidup berdampingan sehingga tidak ada wilayah khusus dari ke 4 Suku tersebut di Labuan Bajo. Akan tetapi umumnya 4 Suku tersebut mendiami berbagai kecamatan di Kabupaten Manggarai Barat.

Karena Suku asli dari Kabupaten Manggarai Barat adalah Suku Manggarai maka Suku Manggarai mendiami Kecamatan Manca Pacar, Kuwus, Lembor, Sano Nggoang, Boleng, Welak, Ndoso, Lembor Selatan, Mbeliling, Pacar, Kuwus Barat. Sedangkan Suku Bajo, Suku Bugis, dan Suku Mbojo mendiami Kecamatan Komodo.

Labuan Bajo tidak hanya dikenal dengan kekayaan wisata bahari dan Taman Nasional Pulau Komodo, akan tetapi kaya juga dengan bahasa. Unik, Masyarakat bisa menggunakan bahasa keseharian dengan 4 bahasa yang berbeda. Demikian informasi mengenai Labuan Bajo, semoga informasi diatas menambah wawasan tambahan untuk anda. 

Picture of Lora Helmin

Lora Helmin

Excepteur sint occaecat cupidatat non proident, sunt in culpa qui officia deserunt mollit anim id est laborum.

Leave a Reply

Picture of Hi, jenny Loral
Hi, jenny Loral

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit, sed do eiusmod tempor dolore magna aliqua.

Categories

Recent Posts

Never Miss News

Facebook
Twitter
WhatsApp
LinkedIn